Ada Makna, Ada Cerita (1)
Aku adalah orang yang sangat menghargai dan menjaga makna dari setiap hal. Apapun itu, setidak berharga apapun bagi orang lain, bisa jadi sangat berharga buatku. Ciri ini sangat terlihat pada setiap aksesoris yang kukenakan. Biarkan aku bercerita tentang tiga benda yang sangat sering kupakai ini, bahkan aku merasa ada yang kurang jika tidak memakainya.
Pertama adalah jam tangan. Mungkin bagi banyak orang, memakai jam tangan adalah hal yang merepotkan dan membuat risih tangan, apalagi jam tangan yang bukan water resistance. Namun bagiku, jam tangan adalah benda wajib yang harus menempel di tanganku setiap kali keluar rumah. Alasan klasiknya adalah karena aku dibiasakan orang tuaku memakai jam sejak SD kelas 1. Aku masih ingat, jam tangan pertamaku adalah jam kulit dengan kepalanya bulat dan background Donal Bebek. Entah di mana jam itu sekarang. Dan jam keduaku adalah jam digital yang ada kalkulatornya. Sampai saat ini tak begitu banyak jam yang kubeli, hampir semua jam yang kubeli berwarna klep hitam. Paling kalaupun warna selain hitam, itu karena hadiah. Jika tidak benar-benar rusak atau hilang, aku enggan ganti model lain. Jam merupakan penunjuk arah, tanda aku harus mengingat betapa singkat waktu yang kumiliki dalam satu hari. Dan aku tidak boleh telat dalam setiap jadwal dan janji. Aku harus disiplin! Lagi-lagi, ini adalah pembiasaan dari kedua orangtuaku.
Kedua adalah gelang karet biru. Lebih tepatnya itu adalah salah satu karet komponen pesawat yang difungsikan sebagai gelang. Aku merampas 1 dari 3 gelang yg dipakai seseorang karena dia tidak membelikanku hadiah ulang tahun. Jadi aku menganggap ini adalah hadiah ulang tahun spesial darinya. Ketika aku memakainya, tentu saja akan teringat dengan pemiliknya. Walaupun tidak ada unsur girly, aku tetap tidak mau melepasnya, anggap saja ini pengingatku kepada seseorang yang susah sekali ditemui itu. Tak ada yang boleh protes! Aku mau melepas gelang ini jika pemilik aslinya mengganti dengan gelang lain. Haha, mimpi !
Ketiga, gelang kura-kura. Aku sangat suka dengan desainnya, rantai dan kura-kura. Entah sampai berapa lama gelang ini bertahan di tanganku sampai benar-benar rusak. Sampai saat itu, aku belum mau melepasnya.
Ya aku akan selalu menghargai setiap pemberian orang lain, sekecil apapun itu. Akan selalu ada makna, dan tentu saja cerita di balik setiap pemberian mereka yang tak boleh aku abaikan. Kau pasti tau dan punya benda-benda "penting" semacam yang aku ceritakan. Kalaupun tidak, tak apa, mungkin belum ada yang bisa menarik perhatianmu untuk memaknainya. Tunggu saja :)
Love,
Yunisa
Komentar
Posting Komentar