Ada Ada sajaaa
(1)
Baru Jumat kemarin ada sahabat yang bercerita dengan sedikit sungkan. Perlahan menyenggolku, berbisik kalau ingin berbicara empat mata, dan katanya tidak akan memakan waktu lama.
Setelah aku iyakan dan ngekor ke sudut ruangan, dia mulai membuka omongan dengan sebuah pernyataan.
"Ada yang nanyain kamu"
"Ha? Nanyain gimana? Kan tinggal jawab!"
"Itu, nanyain kamu udah ada yg ngikat belum."
"Ha? Hahahaha Mbak tau lah harus jawab gimana"
"Aku jawab kalo kamu belum ada ikatan sih, tapi, ada yang diperjuangkan"
"Hahahaha Mbak terbaik deh emang! Udah bener kok jawabannya 😂. Terus Mbak, respon dia gimana?"
"Langsung mundur"
"Hahahaha" Sumpah ngakak berdua nggak kuat nahan. Antara lucu, nggak jelas, gitu lah.
"Trus gimana?" Tanya Mbaknya
"Apanya yang gimana?"
"Kamu sama dia"
"Tanyakan pada rumput yang bergoyang!"
Hahahaha dan kita lanjut tertawa sampe lupa kalo itu lagi di ruang baca! 😂
Bukan hal baru mendapat kabar kalau ada seseorang yang berencana memintaku, atau bahkan sudah datang memintaku ke orang tuaku. Tapi entah kenapa menurutku, kisah ini adalah kisah terlucu dari semua kisah-kisah lamaku.
(2)
Kenapa? Karena selang 2 hari setelah kabar itu, atau lebih tepatnya hari ini, si laki-laki benar-benar bilang kalau berniat "meminta"ku.
Tapi.... Lucunya adalah dia mengatakan seolah ini sebuah candaan. Dia membuka statement dengan pernyataan akan mengembangkan bisnisnya (awalnya, aku adalah jurnalis di sana). Kemudian tiba-tiba dia mengatakan kalau awalnya berencana ke rumahku, namun justru putar balik ke rumah perempuan lain dengan penjelasan bahwa orang tua si perempuan itu memberikan kode hijau. 2 statement yang sangat tidak berkorelasi, sedikitpun menurutku.
Dan dia pun lanjut mengatakan kalau baginya berat ketika ada 2 "wanita" berada dalam 1 organisasi. Aku yang masih mencoba mencerna punch punch nya, baru paham kalau ternyata perempuan yang dia maksud adalah salah satu partner di bisnis itu, dan dia bermaksud menyuruhku meninggalkan grup dan segala kegiatan yg berhubungan dengan grupnya. 😂😂😂
Aku semakin tertawa mendengar penjelasannya. Baru ngeh! Dan aku dengan segala hormat, pamit baik-baik, klik tombol untuk meninggalkan grup itu. Dan aku sampaikan dengan baik secara personal kalau aku tidak ada perasaan lebih padanya.
(3)
Ayolah, tak ada salahnya bersikap dan berkata tegas, boys!
Kalau mau menyatakan statement A ya tinggal nyatakan saja, tak perlu berbelok ke kanan, ke kiri, dan putar balik ke A lagi 😂. Hal itu akan lebih membuang energi kan?
Intinya kan tinggal begini, "Nis, aku berniat melamar mu, tapi nggak jadi karena orangtua si X udah ngode minta aku ke sana. Trus biar aku nggak galau tentang kalian, tolong kamu left grup ya. Aku akan berterima kasih." Sederhana kan? Tidak seperti chatmu itu yang membuat orang mikir lama 😂
Ah ada ada sajaa...
Komentar
Posting Komentar