Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Tiga Anak Perempuan Papi

Gambar
Kisah kami berawal dari berkumpulnya kami di satu departemen organisasi yang sama, yaitu Kaderisasi. Tetapi, sebelum itu, kami juga berada dalam lingkaran liqo dengan mentor yang sama. Sehingga, intensitas pertemuan kami cukup kerap.  Aku mengenal kedua  manusia itu sejak sebelum masa ospek. Kaka Ana Ahmilu Thoyyibah, aku mengenalnya sejak gathering pra ospek angkatanku, berawal dari percakapan sederhanaku padanya setelah makan "Kamu udah sholat ashar?" Dia menjawab belum, dan aku mengajaknya sholat bersama di mushola dekat tempat gathering kami. Aku dan dia sama sama orang yang kaku, tetapi saat itu, kami cukup nyambung berkenalan dan membicarakan beberapa hal. Dan bertemulah kami di kelompok liqo yang sama. Kaka Ariqa Ayni Alfianita Subagyo, aku mengenalnya sejak kami daftar ulang. Sebenarnya aku lupa kalau kami pernah ngobrol saat daftar ulang, sampai pertemuan pertama di kelompok liqo, dia mengatakan banyak hal baik tentang kesan pertama pertemuanku dengannya. Kal...

Orang Tua dan Agama

Gambar
Artikel ini hanya komentar pribadiku. Poin pokoknya tetap terletak pada dua gambar di atas. 😎 Aku membayangkan bagaimana ekspresi si anak (Aa' Fahmi) setelah membaca status Ayahnya itu. Sebenarnya kalau melihat langsung, aku sebagai observer pingin banget ketawa karena ekspresi lucunya.  Seperti saat itu, yang kusaksikan adalah pemandangan si Aa' sedang asik bermain PS, sedangkan waktu itu sudah memasuki waktu sholat Dhuhur. Sang Kepala Rumah Tangga, sekaligus dosen kami tersebut sudah siap menjadi imam jamaah untuk 30 an orang di rumah besarnya. Kami pun silih berganti mengambil air wudhu bersiap sholat Jamaah. Saat mengajak si Aa' sholat, si Aa' hanya mengatakan "Iya, sebentar Abi" dengan tetap fokus pada permainannya. Entah magnet apa yang membuat Aa' tiba-tiba menoleh, menyaksikan ekspresi Abinya yang mungkin terlihat sedih, dan seketika Aa' langsung meletakkan permainannya, beranjak ke kamar mandi mengambil air wudhu dengan ekspresi yang...

Ceria bersama Mereka

Gambar
"Mbak Nisaaaaaa" kudengar teriakan mereka saat melihatku lewat melintasi gerbang untung memarkir motor.  "Oi ada Mbak Nisaaaak" ada sahutan lain Belum genap aku memasang standart motor, belum selesai aku mematikan mesin, mereka sudah berlarian berkerumun keluar "batasan (read: gerbang shelter)" mereka. Mereka mengelilingiku berebut bersalaman satu per satu. Mereka tak peduli aku belum turun dari motor, dan seperti biasa, dengan sangat antusias bertanya ini itu, bercerita ini itu, bersamaan. Ya, bersamaan. Dengan gayaku biasanya aku meletakkan jari telunjuk kanan di bibir dan telapak tangan kiri terangkat, aku menghentikan mereka mengoceh. "Ssssssssssssttttt!  Bisa minta tolong cerita nanti aja? Aku bahkan belum turun dari motor." Mereka langsung menyadari hal itu, mulai bubar, membukakan gerbang, dan bahkan ada yg langsung minta kunci dan memasukkan motorku. Ya, aku merindukan mereka. Merindukan keceriaan mereka, yang biasanya hadir ...

Pol-iga-mi

Gambar
Pertanyaan dramatis yang selalu memerlukan jawaban panjang ya ini. 😂 "Gimana pendapatmu tentang poligami?" "Ha? Pendapatku tentang poligami?" "Iya, pendapat kamu?" Kurang lebih begitu percakapannya. Setelah sebelumnya pertanyaan itu ditanyakan kawan-kawan dari Malaysia saat kami di Brunei, tiba-tiba pertanyaan itu ditanyakan lagi oleh salah satu pendamping di yayasan tempatku magang. Saat itu, aku bersama kakak tingkatku perempuan yang berbeda "organisasi" denganku. Kami ditanyai dengan pertanyaan yang sama. Dan jawabanku tetap sama seperti sebelum-sebelumnya: aku secara pribadi setuju, membolehkan, dan bersedia. Aku tidak akan mengutip ayat apapun di sini, aku hanya akan menggunakan logika sederhana yang aku percaya.  Pertanyaan selanjutnya ketika aku menjawab begitu sudah bisa ditebak kan? Ya! "Kenapa?"  Setiap orang memiliki alasan masing-masing ketika memilih sesuatu. Setuju atau tidak setuju itu terserah, kare...

Rumput Tetangga

Gambar
Kalimat di judul tentang Rumput Tetangga ini maksudnya bukan kisah penggembalaan hewan ternak yang butuh rumput loh, apalagi kisah selimut tetangga 😂 Gambar: Webtoon "Virgo and The Sparklings" "Aku iri padamu, kau bisa luwes berbicara di depan panggung tanpa terlihat grogi sama sekali" "Aku iri padamu, bisa deket sama dosen gitu enak kali ya" "Kamu keren ya bisa punya aktivitas banyak tapi tetep IP bagus" "Loh, kamu nyambi part time gitu? Aku juga mau dong" "Enak ngga jadi asisten peneliti? Kayaknya susah gitu walaupun bayarannya lumayan" "Kamu pernah ke situ? Waaah aku belum. Kapan ya bisa ikutan kamu" "Hidupmu enak ya? Bisa bla bla bla bla" Pernah mendapat ungkapan begitu dari seseorang? Atau justru kita yang mengungkapkannya ke orang lain? Masih serupa dengan pembahasan tentang Dualisme Realitas, namun ini akan berfokus pada refleksi masing-masing dari kita, tentang pembanding...

Realitas Dualisme yang tak Terpisahkan

Gambar
(1) Menurutmu, bagaimana kehidupan yang kamu miliki saat ini? Semoga kita termasuk orang yang pandai bersyukur atas setiap nikmat yang kita miliki. Menjaganya. Dan selalu kuat untuk menghadapi setiap tantangan. (2) Pengalaman positif apa saja yang telah kita kantongi sebagai bekal menuju masa depan?  (3) Pengalaman negatif apa saja yang telah kita lewati untuk tetap melaju melanjutkan perjuangan? (4) Jawaban setiap orang akan berbeda, bahkan dua sahabat atau dua orang kembar pun akan menjawab dengan hal yang berbeda.  Ada kalanya kita menjumpai sesuatu yang positif, ada kalanya kita menjumpai sesuatu yang negatif. Positif dan negatif itu akan selalu beriringan tak terpisahkan dalam setiap partikel kehidupan. Misalnya saja ketika kita melihat tentang karakter seseorang, pasti ada karakter positif dan karakter negatif yang beriringan. Misalnya, ada orang yang sangat pandai, berasal dari keluarga berada, cerdas, memiliki kemampuan interpersonal yang tinggi, fas...

Ada Ada sajaaa

Gambar
(1) Baru Jumat kemarin ada sahabat yang bercerita dengan sedikit sungkan. Perlahan menyenggolku, berbisik kalau ingin berbicara empat mata, dan katanya tidak akan memakan waktu lama. Setelah aku iyakan dan ngekor ke sudut ruangan, dia mulai membuka omongan dengan sebuah pernyataan.  "Ada yang nanyain kamu" "Ha? Nanyain gimana? Kan tinggal jawab!" "Itu, nanyain kamu udah ada yg ngikat belum." "Ha? Hahahaha Mbak tau lah harus jawab gimana" "Aku jawab kalo kamu belum ada ikatan sih, tapi, ada yang diperjuangkan"  "Hahahaha Mbak terbaik deh emang! Udah bener kok jawabannya 😂. Terus Mbak, respon dia gimana?" "Langsung mundur" "Hahahaha" Sumpah ngakak berdua nggak kuat nahan. Antara lucu, nggak jelas, gitu lah. "Trus gimana?" Tanya Mbaknya "Apanya yang gimana?" "Kamu sama dia" "Tanyakan pada rumput yang bergoyang!"  Hahahaha dan kita lanjut t...

Biarkan saja aku! (2)

Bukannya aku tidak butuh orang lain, bukaaan. Bukannya aku tidak ingin meminta bantuan, bukaaan Bukannya aku egois, idealis, solois, soliteris atau apalah itu namanya, bukaaan. Aku sama seperti kebanyakan orang, sama... Aku juga butuh berbagi cerita kalau ada masalah, Aku juga butuh partner diskusi ketika perlu solusi, Aku juga butuh bantuan, Dan aku juga butuh motivasi dari orang saat kesusahan. Hanya saja... Bagaimana kuharus menjelaskan sesuatu yang paradoks ini?  Sederhana saja, aku hanya tidak ingin membebani orang lain, atau kalau menggunakan istilah yang egois, "biarkan aku mencoba menyelesaikannya sendiri, karena aku yakin aku masih bisa".  Aku sedikit "trauma" dengan respon negatif orang lain yang sudah sudah ketika aku meminta bantuan. Aku juga sudah seringkali kecewa jika ada respon-respon negatif yang aku terima dari orang lain saat aku merepotkan mereka (baca: minta waktu, minta bantuan, atau minta hal lainnya). Kalau mau positi...

I (almost) Done

Gambar
Well, tomorrow is the deadline for my thesis. If I cant submit my thesis until 4 pm tomorrow, I will die!  For my last consultation with my lecturer, i got many additional comment and suggestions. And I have to complete all of them by tomorrow afternoon.  Do you know the word "Bonek"? Yeah, I am one of them. Not literally means that I'm belongs to their community, but I have their character, thats called "Bondo Nekat". I just have really really short time and I have to submit it by tomorrow afternoon. Oh My Godness! Why I bother my self? Actually I can postpone my deadline until next semester if I want. NO. Big NO. Like I said before, I will die! Okay, sorry, it is too hyperbole if i said that I will die. Too many targets that I have to reach in this close and short time. So, i have to finish this kind of amazing book (read: thesis). Okay, to make me feel better, i will internalize this statement to myself. "Done is better than perfect,...

Biarkan saja Aku!

Gambar
Biarkan aku menjalani hidupku! Apa mauku? Jangan tanya apa mauku Karena mauku hanya kau tak menolak kehadiranku, dan kau tau selama ini aku hidup atas kemauan orang lain Apa keinginanku? Jangan tanya apa inginku Karena keinginanku hanya melihat orang disekililingku bahagia, dan kau tau selama ini aku hidup atas keinginan orang lain Apa tujuanku? Jangan tanya tujuanku Karena tujuanku hanya kematian, selebihnya, kau juga tau selama ini aku ikut apa kata orang Kau mau menargetku untuk melakukan sesuatu? Silahkan saja. Kalau sejalan dengan target orang lain kepadaku, aku turuti itu. Tak usah sok peduli denganku, kondisiku, pun dengan semua hal yang ada padaku Aku terbiasa hidup sendiri dan tak percaya dengan ketulusan-ketulusan palsu yang kau tampakkan Karena aku tau, esok atau lusa, pasti kau meminta imbalan, paling tidak perlakuan yang sama Ah! Palsu! Kau sudah tau aku tak akan bisa menolak permintaanmu, tak usah pakai alibi kau telah melakukan sesuatu untukku dan kau m...

Ada Makna, Ada Cerita (1)

Gambar
Setiap orang akan memiliki persepsi masing-masing terhadap sesuatu hal. Hal yang disukai seseorang belum tentu akan disukai orang lain. Hal yang bermakna bagi seseorang belum tentu bermakna bagi orang lain. Dan hal yang baik bagi seseorang belum tentu baik bagi orang lain, bahkan bisa jadi menjadi buruk.  Aku adalah orang yang sangat menghargai dan menjaga makna dari setiap hal. Apapun itu, setidak berharga apapun bagi orang lain, bisa jadi sangat berharga buatku. Ciri ini sangat terlihat pada setiap aksesoris yang kukenakan. Biarkan aku bercerita tentang tiga benda yang sangat sering kupakai ini, bahkan aku merasa ada yang kurang jika tidak memakainya.  Pertama adalah jam tangan. Mungkin bagi banyak orang, memakai jam tangan adalah hal yang merepotkan dan membuat risih tangan, apalagi jam tangan yang bukan water resistance. Namun bagiku, jam tangan adalah benda wajib yang harus menempel di tanganku setiap kali keluar rumah. Alasan klasiknya adalah karena aku dibiasak...

Pertemuan Semu (4)

"Eh Mak, bangun Mak" "Mmm. . ." "Jassi udah pulang sepuluh menit lalu loh, nggak jemput dia ta?" Samar-samar tapi terasa nampar, kalimat itu kudengar dan nyawaku seolah langsung masuk badan semuanya, lengkap!  "Mati gue! Jam berapa ini?" Langsung kuingat kalau aku harus menjemput si gadis kecil, yang pastinya saat itu udah duduk ndelosor di depan gerbang sekolahnya. Aku cek HP dan emang dia bilang sepuluh menit lalu udah keluar kelas. OK, aku langsung ngabarin kalau aku meluncur jemput dia. Nggak pake lama, aku pesen ojek on-line, langsung set set set cuss! Di sepanjang perjalanan itu tiba-tiba memoriku merangkai beberapa kejadian mimpi siang bolongku beberapa menit lalu  yang masih terasa tanggung menggantung. Hmm, lagi-lagi tentangnya. Masih tentangnya. Suatu hari di perjalananku, aku melihat seseorang sedang tidur, mungkin kelelahan. Tapi aku merasa aku sangat familiar dengan laki-laki tadi. Kupandangi lamat-lamat. Dan benar...

Pertemuan Semu (3)

Ternyata matahari sudah menyebarkan cahayanya penuh rekah. Aku telah membuka mata, mengerjap-kerjap menunggu beberapa saat sampai nyawaku penuh. Alhamdulillah aku masih hidup hari ini. Terajut kembali untaian mimpi semalam yang tak kusangka-sangka. Mungkin itu adalah manifestasi dari pikiranku akhir-akhir ini. Ah tenang saja, pagi ini mimpiku penuh, tidak terganggu sedikitpun dengan suara mbak-mbak yang biasanya rempong berteriak. Terjadi percakapan antara orang yang kusuka dengan adiknya. Oh si adik berharap kalau kakaknya ini segera menikah. Ah si kakak cuman minta didoakan, seperti biasa. "Oh ya Mas, siapa yang kamu kenalkan ke Ibu dulu itu?" "Oh ------" "Mas masih sama dia?" "Iya masih, ngga perlu ganti-ganti kalo udah cocok" Aaah nama yang disebutnya lagi-lagi namaku. Ah senangnya! Walaupun mimpi adalah fiksi tapi tak bisa kupungkiri kalau aku merasa berarti untuknya. Entah kenapa percakapan itu yang muncul di mimpiku. Tet...