Ini Motivasiku, Apa Motivasimu ?

“ Kasih aku motivasi dong! Lagi low motivation nih...”
“ Wah, kamu itu bisa jadi motivator pribadiku nih. Kata – katamu udah kayak Pak Mario Teguh aja!“
“ Ayah dan Ibu adalah motivasi terbesarku untuk berprestasi. ”
 Ungkapan – ungkapan itu tentunya sudah tak asing terdengar di telinga kita bukan?
Sebenarnya sesuatu apa sih motivasi itu? Mengapa motivasi bisa memacu kita dalam melakukan sesuatu?
Aku bahas satu per satu yah.. :)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud motivasi adalah  dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Nah, karena aku anak Fakultas Psikologi, aku juga bahas kajian psikologinya. Motivasi adalah usaha yg dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Ada 3 jenis motivasi nih, yaitu :
  • Motivasi bawah sadar :dorongan untuk bertindak yang pada hakikatnya terselubung bagi yang bersangkutan, tetapi dapat ditelusuri melalui perilakunya; 
  • Motivasi  ekstrinsik      : dorongan yg datangnya dari luar diri seseorang;  
  • Motivasi intrinsik        :dorongan atau keinginan yang tidak perlu disertai perangsang dari luar;
Orang yang bisa membuat kita memiliki motivasi untuk melakukan sesuatu itu namanya motivator. Contoh motivator terkenal indonesia nih kayak Pak Mario Teguh.

Motivasi beda lho sama inspirasi. Kalau inspirasi itu ilham (bukan nama orang lho!) yang timbulnya dari hati. Jadi kalau orang dapat inspirasi itu biasanya bilang “Aha!”. Sedangkan motivasi itu lebih ke dorongan untuk melakukan sesuatu. Yang awalnya males bisa jadi semangat gitu.

Ngomongin tingkatan motivasi orang, ada Teori Motivasi “Self Determination theory” nih...
Level 0 -> Amotivated
Yaitu level ketika seseorang tidak memiliki motivasi untuk melakukan sesuatu.
Level 1 -> External
Yaitu level ketika seseorang memiliki motivasi dari luar atau orang lain. Misalnya motivasi dari kakak. Kakak akan memberi hadiah kalau adiknya bisa menjadi juara kelas.
Level 2 -> Introjected
Yaitu level ketika seseorang memiliki motivasi melakukan sesuatu untuk orang lain. Misalnya motivasi belajar agar berprestasi demi membahagiakan orang tua.
Level 3 -> Identified
Yaitu level ketika seseorang memiliki motivasi internal untuk meraih peringkat. Misalnya aku belajar rajin agar bisa selalu mendapatkan rangking 1 atau nilai IP cumlaude.
Level 4 -> Integrated
Yaitu level ketika seseorang mulai memiliki tujuan ketika melakukan sesuatu. Misalnya aku belajar giat agar aku bisa menjadi dosen di Universitas Airlangga.
Level 5 -> Intrinsic
Yaitu level ketika seseorang benar – benar memiliki motivasi yang besar. Dia melakukan sesuatu karena kesenangan dan merasa butuh melakukannya. Misalnya Atha sangat suka membaca dan termasuk anak yang rajin. Atha merasa ada yang kurang ketika dia belum membaca buku pelajaran seharian, sehingga dampak positifnya dia selalu menjadi siswa teladan dan berprestasi.

Nah, kalau aku pribadi, banyak banget motivasi yang aku miliki, dan kayaknya kehidupanku dipenuhin orang - orang hebat yang selalu menjadi motivatorku.
Aku boleh cerita ya? ketika aku kelas 3 SMP, karena keterbatasan biaya, orang tuaku menyuruhku untuk nerusin kuliah di SMK agar bisa langsung bekerja. Namun, aku nggak mau, aku ingin sekali masuk SMA favorit di kotaku, yaitu SMAN 2 Jombang. Aku begitu bersyukur ketika Pak Sokhi, guru matematika SMPku terus memberiku motivasi agar bisa meyakinkan kedua orang tuaku bahwa aku bisa dan aku mampu masuk SMAN 2 Jombang. Singkat cerita akhirnya orang tuaku megizinkan dan aku diterima di SMA tujuanku. Karena aku juga berusaha meminta keringanan ke pihak SMA, akhirnya biaya sekolahkupun gratis di tahun pertama dan bayar setengah di tahun kedua dan ketiga.
Cerita lain di hidupku juga, aku gagal untuk menuruti keinginan kedua orang tuaku agar bisa diterima di STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistika). Aku yang sudah berusaha keras belajar, berdoa, dan aku yang sudah melepas Beasiswa Bidikmisiku karena optimis diterima di STIS merasa depresi, aku nangis seharian, aku sedih. Apalagi aku melihat ibuk nangis di depanku. Tuhan, rasanya aku jadi anak yang nggak berbakti banget. Tapi saat itu untungnya aku memiliki orang yang siap nemenin aku nangis, siap ngasih aku dorongan biar tetep semangat dan menjadikan pengalaman ini sebagai motivasi agar aku nggak buat orang tuaku nangis karena sedih lagi. Terima kasih untuk teman istimewaku itu. Sehingga perlahan aku bisa tenang dan bersemangat menghadapi hidup baruku di Fakultas Psikologi UA :) Tuhan yang akan balas kebaikanmu.
Dengan kata lain, motivasi Eksternal yang aku miliki begitu berpengaruh untuk memunculkan motivasi Internalku. Subhanallah, Tuhan nggak akan pernah tidur untuk ngelihat usaha kita. Jadi jangan pernah berhenti berusaha memberikan yang terbaik.
inilah aku, inilah hidupku, dan aku akan memilih jalan terbaik yang telah disiapkan Tuhan untuk mencapai suksesku.
"Kebiasaan untuk tidak biasa diam dan kebiasaan untuk tidak menerima sesuatu dengan pasrah adalah kebutuhan utama kemajuan", Thomas Alfa Edison

so, it's my motivation. how is yours?
Regard,
Yunisa ^^

sumber :
Psychology Themes and Variations 8th edition karya Wayne Waiten
Kamus Besar Bahasa Indonesia
PPT Motivation karya Bapak Heriso Purba., M.Sc.
#1 buku yang saya lupa cantumkan judulnya, dan sudah lama ada di catatan saya. Mohon maaf

Komentar

  1. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik sol, bukan Sekolah Tinggi Ilmu Statistika :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibuk

Bapak

Adek