Selamat Menikmati Kehidupan!

Apapun bisa terjadi di dunia ini. Apapun bisa tidak terelakkan dalam sebuah roda kehidupan. Kadang kala orang berada di posisi puncak, di posisi atas, dan posisi yang membuat nyaman. Posisi ini bisa kita lihat dalam berbagai keadaan seperti kesehatan, kemenangan dan pencapaian, kekayaan, ketentraman keluarga, dan berbagai hal indah lainnya. 
Namun, bisa jadi juga sebaliknya. Kita bisa berada di posisi yang membuat kita resah. Posisi ini bisa kita lihat dalam berbagai keadaan sulit, seperti ujian sakit, kemiskinan, kekurangan, pertengkaran sesama manusia, dan hal negatif lainnya. 

Pagi ini, aku melihat sebuah keluarga yang bertengkar hebat karena sebuah masalah. Keutuhan keluarga ini pun sudah hampir retak dan pecah. Suasana negatif ini menular ke lingkungan sosialnya, dan membuat resah warga sekitar. Namun, beruntung, proses mediasi dari pihak ketiga berlangsung dengan baik dan berhasil membuat keluarga ini mencapai kesepakatan dan belajar untuk hidup kembali dalam kedamaian. 
Pagi ini pula, aku melihat sebuah keluarga yang baru terbentuk hasil dari prosesi ijab sah pernikahan. Suasana yang muncul pun menjadi suasana bahagia yang membuat terharu orang di sekitarnya. 

Kemudian aku berfikir, di saat ada sebuah keluarga yang bertengkar karena sesuatu hal, dan bahkan sampai memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan pasangannya, apakah mereka tidak bisa mengingat bagaimana perjuangan mereka hingga akhirnya ke jenjang pernikahan? Sampai kemudian begitu mudah dalam pertengkaran yang masih dikuasai emosi negatif mereka begitu mudah melepaskan ikatan pernikahan? 
Andai mereka mulai mengingat kembali bagaimana perjuangan mereka, bagaimana perasaan bahagia ketika para saksi menyatakan "sah" atas pernikahannya, bagaimana berjuang menjalani roda kehidupan yang memunculkan kebahagiaan, mungkin akan berbeda. 
Aku pun tidak tahu, karena aku belum pernah menjalaninya. Dan bahkan aku pernah mengatakan kepada Ibuku kalau aku takut untuk berumah tangga. Jawaban dari Ibuku sangat sederhana, aku tidak boleh hanya berpikir tentang hal negatif saja, karena masalah  hanya akan muncul ketika reaksi dari kita mempersepsi sesuatu sebagai masalah. Namun, jika kita selalu menebarkan kasih sayang, terutama kepada pasangan, berpikir positif, maka, kita akan bisa menikmatinya. Aku mencoba menerima dan percaya bahwa apa yang dikatakan Ibuku memang benar. Hidup ini sebenarnya sesuai apa yang kita pikirkan.
Jadi, memang apapun bisa terjadi di dunia ini, tetapi kita tetap memiliki pilihan, kita bisa memilih untuk tidak menebar kebencian, kita bisa memilih untuk menebarkan aura positif dan hidup dalam lingkungan positif. Selamat menikmati kehidupan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibuk

Bapak

Adek