Hari ini kumulai dengan cerita tentang Ibu. Ibuku sekarang berusia 52 tahun, masih gemuk hehe, tapi uban di rambutnya udah mulai bermunculan di depan, di tengah, di bawah. Kulitnya pun sudah mulai mengerut di sana sini. Matanya makin sayu, selalu bangun di sepertiga malam dan tidur selepas isya'. Perutnya menyembul, seringkali kumainkan. Tak apa, itu hanya efek samping dari usia, intinya sih Ibukku masih selalu cantik di mataku, hehe. Kalau kutuliskan kebaikannya di sini, tak akan bisa selesai, karena memang terlalu banyak. Dalam 22 tahun hidupku, bisa dibilang Ibuk segalanya, terutama desaigner baju ehehe. Ohya, Ibukku penjahit. Sejak kecil, Ibuk suka sekali membuat baju-baju buatku, adek, dan mbak lely (nanti ada part kuceritakan tentang dia). Sampe sekarang, seolah aku selalu punya baju yang kubutuhkan. Mulai hem putih bawahan putih dan hitam untuk hari pertama masuk sekolah baru (read: MOS dan OSPEK), kebaya buat perayaan tertentu sama karnaval, jas dan blezer, baju...
Hari ini yang bakal kuceritain adalah Bapak. Sama seperti Ibuk, aku cuman bisa mengutip dan menuliskan sedikit tentang Bapak, karena kalau kuceritakan semuanya pun nggak akan selesai. Bapakku juga seorang penjahit, sama dengan Ibukku. Bapak juga biasanya mainan jual beli mesin jahit, service mesin jahit dan mesin-mesin lainnya. Haha kalau radio, TV, mesin cuci, atau kulkas di rumah ada yang rusak, tangan Bapak seolah nggak bisa diem pingin nyoba memperbaiki. Hasilnya? Haha sebagian memang oke, sebagian jadi aneh, sebagian nggak beres wkwk. Nggak papa, “yang penting udah diusahakan”, gitu kata Bapak. Dulu, Bapakku pernah gemuk, putih, berkumis tebal, tapi nggak begitu tinggi. Hehe, sekarang perawakannya kurus, kulitnya makin coklat yang nggak ketutup baju, belang banget sama kulit badan haha, dan juga sekarang bersih gak berkumis wkwkwk. Ah, lucu sekali, waktu aku SMA itu tiba-tiba Bapak yang nggak pernah mau disinggung masalah kumis jadi mau cukur kumis, bersih pula hahahaha. ...
Adekku cowok, namanya Edi, beda dua tahun sama aku. Sejak kecil, Adek nggak pernah punya riwayat badan gemuk, badannya selalu kurus krempeng wkwk. Bahkan, jaman bayi, Adek sering masuk rumah sakit karena emang badannya lemah. Sejak kecil juga, aku nggak pernah akur sama dia. Pas jaman sering masuk rumah sakit dulu aku pernah gigit telinga dia, mungkin karena gemas. Maklum ya masih kecil. Sering juga rebutan makanan dengan strategi ngumpetin di balik baju wkwk. Kalau berfoto berdua pun seringkali pose kita "nggak pas". Entah Adek nangis, enggak fokus kamera, mlengos, ah ada ada aja pokoknya. Pernah sih pose kita agak oke, tapi entah fotonya di mana juga aku sudah lupa. Sekarang, walaupun beda usia kita 2 tahun, Adek udah nikmatin dunia kerja nya duluan daripada aku. Kadang kalau aku di rumah, dia beliin jajan, es krim, bawain makanan, suka-suka dia. Asal ngerasa punya duit sih. Suka sebel sebenernya, uangnya sering abis buat rokok sama bensin motornya sendiri. K...
Heyyyy ini gambarnya nafaaa
BalasHapus