Kisah Hijrah Seorang Muslimah


Apa yang akan melintas di benak kita tentang kata “hijrah”? Aku selalu memaknai hijrah sebagai sebuah proses menjadi lebih baik, dengan berbagai konteks yang bisa dilekatkan. Ketika konteks hijrah yang dimaksud adalah diri sendiri, maka, kita lah yang sedang menjalani sebuah proses meninggalkan sesuatu, dan berusaha menjadi atau mendapatkan yang lebih baik. Seseorang bisa disebut berhijrah apabila memiliki sesuatu yang ditinggalkan dan memiliki sesuatu yang dituju. Meninggalkan sesuatu ini dapat berarti sesuatu yang buruk, maksiat, dan hal negatif lainnya untuk menuju kondisi yang lebih baik, positif, dan untuk menegakkan ajaran Islam.
Ketika kita menjalani sebuah proses hijrah, tentu saja kita memiliki sebuah motivasi atau niat. Dan bisa jadi niat tersebut nantinya akan menjadi sebuah tujuan hijrah yang kita lakukan. Sebagai umat Islam, maka, hendaknya kita menyandarkan segala urusan dan meniatkan segala sesuatu karena Allah SWT. Hal ini adalah bagian dari ibadah. Ada hadist yang menguatkan penjelasan tentang motivasi atau niat yang dimiliki oleh seseorang ketika melakukan sesuatu.
“Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya.” (HR.Bukhari no. 1 dan HR.Muslim no. 1907)
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan (Qs. At-Taubah, 9:20)
Banyak sekali kisah yang dituliskan dan menceritakan tentang sebuah perjalanan hijrah seseorang menjadi lebih baik. Banyak juga kisah-kisah teladan zaman Nabi yang bisa kita pelajari dan kita aplikasikan untuk berhijrah. Kisah-kisah tersebut bisa memberikan kita motivasi dan penguatan bahwa kita juga sebenarnya bisa melakukan hijrah dan memiliki kisah kita sendiri. Tergantung bagaimana kita mau meyusun niat dan melakukan proses dengan istiqamah.
Aku tidak akan menceritakan kisahku. Aku hanya akan menceritakan kisah sahabatku. Ada kisah dari seorang sahabat perempuan. Dia seorang keturunan Tionghoa. Kedua orang tuanya merupakan mualaf. Pada saat SD, dan SMP, sahabat ini belum memakai jilbab, suka hang out dan jalan jalan ke Mall, anggota cheerleader, dan senang sekali dengan olahraga. Setelah mempelajari Islam dengan lebih tekun sewaktu SMA, sahabat ini mulai memutuskan untuk mengenakan identitas muslimahnya, yaitu jilbab. Sahabat ini juga mulai meninggalkan segala kesenangan dan hobi yang menurutnya akan mendatangkan banyak hal negatif daripada hal positif.
Aku mengenalnya saat pertemuan angkatan, pada saat itu aku mengajaknya keluar ruangan dan mencari mushola untuk sholat. Kesan perkenalan pertama adalah aku percaya bahwa dia sahabat yang sangat baik dan benar-benar menjaga identitas muslimahnya. Terkadang aku malu, karena walaupun sejak SD aku mengenakan jilbab, tetapi perilakuku masih belum mencerminkan seorang muslimah yang baik. Aku banyak belajar dari kisah hidup dan proses yang dilalui sahabatku ini. Bahkan, dia selalu menjadi inspirasi dan motivatorku untuk tetap menjaga diriku dan amalanku. Dia berubah begitu drastis dan istiqomah semata-mata untuk agama dan Tuhannya. Orientasi akhirat yang dituturkannya pun membuatku sering melakukan refleksi diri. Sudah berapa jauh hijrah yang aku lakukan? Dan sudah seberapa istiqomah aku menjalani kehidupanku sebagai muslimah? Ini masih akan tetap menjadi refleksi diriku sampai saat ini, karena aku pun masih berada dalam proses panjang untuk menjadi muslimah yang baik.

Jadi, bagaimana kisah hijrahmu? 

Komentar

  1. semoga kisah ini menjadi motivasi bagi kita smua

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum
    Buat yang bikin cerita ini saya boleh tidak screenshot gambar dari ceria ini /gambar nya , saya sedikit membutuhkan nya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibuk

Bapak

Adek