Respect
"Respect to time, respect to system, respect to other"
Begitulah slogan, sekaligus nilai yang selalu diinternalisasikan ketika aku menjalani pembinaan karakter dari Beasiswa Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Slogan itu terlihat sederhana dan mudah dihafal, namun jika mau memerhatikan lebih seksama, lihatlah, tersirat banyak makna dan sangat sulit untuk melakukannya.
Respect to time : it means kita harus menghormati setiap waktu, bukan hanya yang kita miliki, namun waktu yang ada.
Respect to system : it means kita harus menghormati sistem, yang telah dibuat, telah kita buat, atau telah kita sepakati
Respect to other : it means kita harus menghormati orang lain.
Ketiga hal itu sebenarnya tiga hal yag terpisah, namun ketika kita bisa mengamalkan poin pertama yaitu respect to time, maka kita juga bisa menerapkan poin kedua dan ketiga. Jangan tanya mengapa, kita semua tahu bahwa waktu terus berputar tanpa bisa kembali. Waktu akan terus menuntut kita untuk melakukan sesuatu, minimal bernafas atau berkedip, Kalau mau lebih dalam lagi, minimal ketika jantung kita masih berdetak. Kalaupun tidak, artinya waktu kita sudah habis di dunia ini. Ya, begitu berharganya sebuah waktu, sampai banyak yang mengatakan waktu adalah uang, waktu adalah pedang, waktu adalah kesempatan, dan quotes lainnya tentang waktu. Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam satu waktu, namun apakah kita sudah memanfaatkan waktu yang kita miliki dengan baik dan bermanfaat? Sudahkah kita melewati setiap detik berharga ini dengan sesuatu yang berguna dan semaksimal kemampuan kita? Beberapa orang mungkin akan menjawab belum tentu. Ya, tidak semua orang mau dan bisa memanfaatkan waktu mereka dengan baik. Hanya melewati waktu dengan tiduran sepanjang waktu, bermalas-malasan, mengulur-ulur kegiatan yang seharusnya bisa dilakukan saat itu, prokrastinasi (menunda pekerjaan dengan alasan yang tidak lebih prioritas), dan lain sebagainya.
Namun, ada pula orang-orang yang bisa memanfaatkan setiap detik mereka dengan baik, misalnya para penghafal Quran yang menggunakan waktunya untuk menghafal, mengingat, memelajari, dan mengamalkan kitab suci Al Quran. Atau para pengusaha sukses? Atau terserah kau saja, tengoklah orang-orang hebat di sekalilingmu, mereka bukanlah tipe orang yang membuang-buang waktu.
Apakah kita tidak ingin meniru mereka? Ya, mari kita mencontoh orang-orang yang bisa memberikan kita motivasi untuk selalu menjadi lebih baik.
Baiklah, kusederhanakan "respect to time" dalam kehidupan sehari hari kita. TEPAT WAKTU! Apakah kita sudah termasuk orang yang tepat waktu dan disiplin tentang waktu?
"Ah nanti saja lah, masih 10 menit lagi, biasalah, jam karet" atau "Nanti jam berapa selesainya? Jam 7 kan ya? Ah, paling nanti jam 9 baru selesai, biasalah molor" Kalimat inilah yang selalu kita ucapkan agar tidak menjadi orang yang tepat waktu, semakin lama, kita semakin menjadi orang yang toleran ketika membuang waktu, terlambat, dan molor.
"Ah nanti saja lah, masih 10 menit lagi, biasalah, jam karet" atau "Nanti jam berapa selesainya? Jam 7 kan ya? Ah, paling nanti jam 9 baru selesai, biasalah molor" Kalimat inilah yang selalu kita ucapkan agar tidak menjadi orang yang tepat waktu, semakin lama, kita semakin menjadi orang yang toleran ketika membuang waktu, terlambat, dan molor.
Pernahkah ketika kita terlambat (tidak menerapkan "respect to time") dalam sebuah acara atau rapat (system), kita membayangkan hal lebih jauh? Misalnya sudah banyak orang yang menunggu kita, orang-orang itu sudah meluangkan waktu sesuai perjanjian, sesuai waktu, tapi kita justru tidak tepat waktu. Hal ini akan merugikan mereka (tidak menerapkan "respect to other"). Atau ketika kita terlambat kuliah, kita akan ketinggalan materi perkuliahan sekaligus tidak menghormati dosen yang bersedia datang tepat waktu meluangkan untuk kita?
Pernahkah kita malu karena terlambat? Mari kita refleksi kepada diri kita masing-masing. Mungkin masih ada yang belum merasakan malu ketika terlambat karena menganggap itu biasa saja. Tak apa, mungkin belum mendapatkan hidayah. Ya, pacar atau teman terlambat ketika janjian saja, bagaimana perasaan kita? Yah begitulah perasaan orang lain ketika kita terlambat.
Ya, mari kita mulai belajar untuk menghormati waktu, menghormati sistem, dan menghormati orang lain. Semoga kita bisa menjadi manusia yang selalu memiliki refleksi diri dan menjadikan diri menjadi lebih baik.
Ya, mari kita mulai belajar untuk menghormati waktu, menghormati sistem, dan menghormati orang lain. Semoga kita bisa menjadi manusia yang selalu memiliki refleksi diri dan menjadikan diri menjadi lebih baik.
Regards,
Yunisa
Komentar
Posting Komentar