Lembar Pertama Tahun 2016

Lembar pertama hidupku di tahun baru masehi. Ketika diminta untuk melakukan evaluasi, tentu saja aku banyak mengevaluasi dan mungkin menyalahkan diriku sendiri atas semua yang terjadi di tahun 2015. Terlalu banyak hal yang aku campakkan ketika aku mengambil alih hal lain. Ya, kata orang memang itu wajar, karena itu bagian dari sebuah konsekuensi dalam mengambil keputusan. Ya, kata orang memang kita tidak akan pernah bisa melakukan semua hal dengan sempurna. Pasti akan ada hal di mana kita unggul, dan ada hal di mana kita payah. Ambisiku untuk menyalahkan premis itu ternyata masih gagal. Ya, usaha yang aku lakukan pun masih jauh dari standart untuk mewujudkan diriku baik dalam semua hal. Aku harus menyerah dan mengakui bahwa premis itu benar. Aku harus mengakui bahwa ada keseimbangan dalam kehidupan di dunia ini. Ada roda kehidupan yang terus berputar, ada timbangan situasi yang menuntut untuk diseimbangkan. Aku tidak boleh sombong dan menuntut agar aku “terlihat” baik dalam semua hal. Pembelajaran tentang ini kurasa sudah cukup.
Baiklah, setelah tanggal 31 Desember 2015 aku mengakui kesalahan ambisiku, aku mencoba untuk mengevaluasi diriku sendiri lagi. Tentang semua pikiranku yang terlalu kompleks, terlalu banyak sampah (read:masalah) yang aku masukkan ke dalam memoriku yang terbatas. Terlalu banyak hal tidak penting yang aku kembangkan hingga memenuhi ruang sempit otakku. Akibatnya banyak hal penting yang mengerdil, banyak hal urgent yang tersisih, dan bahkan banyak urusan prioritas yang mungkin memuai dan hanya menjadi stimulus yang singgah sementara, tanpa aku pikirkan kelanjutannya. Aku masih terlalu muda untuk memikirkan hal kompleks itu. Aku masih bisa belajar mengelolanya, dan harus bisa memilah, mana yang punya hak untuk aku pikirkan, dan mana yang wajib aku sisihkan.

Semoga 365 hari ke depan, 2 evaluasi besar itu bisa terselesaikan ;))

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibuk

Bapak

Adek