Seribu mimpi
Mimpi adalah harapan dalam sebuah kehidupan. Memiliki mimpi bagi
seseorang itu wajib. Dengan adanya mimpi seseorang dapat memacu diri untuk
menjadi lebih baik untuk meraih mimpinya. Tanpa mimpi seseorang tidak bisa
melihat seberapa besar kualitas dan arti dirinya dalam kehidupan. Dan ketika
seseorang memiliki seribu mimpi beserta tekad kuat dan usaha untuk meraih mimpi
– mimpinya, maka orang tersebut akan dapat meraih apa yang diimpikannya.
Saya memiliki banyak mimpi. Mimpi
saya yang pertama adalah saya ingin lulus kuliah dengan nilai cumlaude. Kedua,
saya ingin pergi keliling dunia. Ketiga, saya ingin menjadi seorang Dosen, dan
setelah itu saya akan mendirikan sebuah sekolah untuk anak – anak yang kurang
beruntung dalam segi financial. Keempat, saya ingin memiliki pendamping hidup
yang mampu menjadi imam yang baik untuk saya kelak. Kelima, saya menunaikan
ibadah haji bersama ayah dan bunda untuk melengkapkan rukun islam kami, bahkan
saya juga ingin calon suami saya kelak mengucapkan ijab kabul pernikahan kami
di Baitullah.
Namun memiliki seribu mimpi saja tak
cukup apabila tak ada satupun usaha untuk mencoba merealisasikannya. Karena sebuah pemikiran tanpa tindakan bagai barang elektronik tanpa
listrik. Barang elektronik itu bagus, namun tak memiliki nilai guna tanpa
listrik. Ketika kita memiliki seribu mimpi berarti kita harus memberi “nyawa”
pada mimpi tersebut agar kita bersemangat untuk meraihnya. Misalnya ketika
seseorang memiliki mimpi – mimpi yang sangat tinggi, dia bisa memvisualisasikan
mimpi – mimpinya dalam sebuah tulisan atau dalam sebuah karya video, maka dia
bisa menggunakan visualisasi mimpinya sebagai pemandangan menantang yang akan
memberikan semangat untuk belajar, beraktivitas, dan berprestasi di segala
aspek.
Memiliki mimpi itu memang wajar
adanya, namun harus pula disertai usaha untuk menggapainya. Banyak orang
mengatakan “ Jangan mimpi terlalu tinggi, karena kalau terjatuh akan sakit
sekali”. Saya tidak setuju dengan kalimat tersebut. Kerena jatuh dalam kegagalan
merupakan bagian dari proses kita dalam meraih impian. Dan yang terpenting itu
bukanlah jatuhnya kita, tetapi seberapa mampu kita bangkit dari jatuh dalam
kegagalan tersebut.
Jika dibandingkan, seseorang yang
memiliki seribu mimpi hebat, dan seseorang yang memiliki satu mimpi sederhana,
pasti akan lebih sibuk, aktif, dan bekerja keras orang yang memiliki seribu
mimpi hebat. Hal itu dikarenakan banyak aspek yang harus dicapai dalam
targetnya. Misalkan seseorang yang memiliki mimpi menjadi presiden dibandingkan
dengan orang yang berharap menjadi PNS, akan jauh lebih banyak berkontribusi
untuk masyarakat dan menjadi aktivis yang sibuk memanfaatkan setiap waktu dan
peluang yang dimiliki orang yang ingin menjadi presiden daripada yang ingin
menjadi PNS. Walaupun suatu hari mimpi hebat itu tidak terwujud sebagaimana
yang diharapkan, namun usaha yang telah dilakukan oleh seseorang itu tetap jauh
lebih berharga dan bermanfaat di kehidupan kita mendatang. Walaupun keputusan
akhir dari takdir manusia adalah kuasa Tuhannya, namun akan ada keajaiban
sebagai jalan indah sebagai imbalan atas perjuangan kita oleh-Nya.
Oleh karena itu, bermimpilah
setinggi-tingginya. Setelah itu belajarlah, berusahalah sekeras-kerasnya untuk
mewujudkan mimpi-mimpi itu. Karena tak ada yang mudah di dunia ini dan tak ada
yang mampu kita raih tanpa perjuangan. Dream, believe, and make it comes true.
:*
With Love,
Yunisa Sholikhati
Komentar
Posting Komentar