Mereka
Bagaimana aku tak terpesona, melihat anak tuna netra kecil berbicara bahasa Inggris dengan fasihnya? Bagaimana aku tak ikut bangga, melihat anak tuna netra berkeliling Indonesia, bahkan dunia untuk berkarya? Bagaimana aku tak bahagia, melihat anak tuna netra tertawa bahagia saat main alat musik, bercanda, bermain, saling menolong, dan bermain bola? Bagaimana bisa aku tak membelakakkan mata, melihat mereka mandiri tanpa ulur tangan saudaranya? Hanya karena mata yang tidak berfungsi semestinya mereka tidak pernah dianggap ada oleh keluarganya. Namun, mereka sama dengan kita Ya, mereka sama Sama-sama manusia, memiliki asa, mau memiliki hidup yang bermakna, selalu berusaha, bisa merasakan suka, dan mengerti arti cinta. YPAB Surabaya, 25 Februari 2015